WELCOME TO MOMMY'S TRIPLE BLOG

MENJADI ABDI NEGARA DAN MENJADI SEORANG IBU MEMBUAT HIDUPKU SEMAKIN BERWARNA. PENGALAMAN BERTUGAS DI PROTOKOL SEKALIGUS MENJADI IBU DARI ANAK KEMBAR TIGA MEMBUAT HARI DEMI HARI DALAM HIDUP INI SEAKAN BEGITU BERARTI UNTUK DILUPAKAN.



MUDAH-MUDAHAN BLOG INI MAMPU MENJADI TEMPAT UNTUK BERBAGI IDE BAGI PARA SAHABAT ATAUPUN SEKEDAR SHARING PENGALAMAN BAIK DI BIDANG KEPROTOKOLAN MAUPUN DALAM PERJUANGAN UNTUK MEWUJUDKAN MIMPI MENJADI SEORANG IBU.



Selasa, 30 Juni 2009

Bedah Rumah Di Dusun Pucang, Kubu



Seorang pemimpin harus memiliki rasa kepekaan dan kepedulian sosial yang tinggi terhadap kondisi masyarakat yang ia pimpin. Dan hal ini telah ditunjukkan oleh kepemimpinan Bp Mangku Pastika Gubernur Bali dan Bp I Wayan Geredeg Bupati Karangasem.

Berkat komunikasi yang telah terjalin dengan baik antara pemerintah kabupaten, propinsi dan pengusaha swasta maupun BUMD akhirnya pada hari Minggu, 28 Juni, di dusun Pucang, Desa Ban, Kecamatan Kubu telah dicanangkan program bedah rumah, dengan sasaran 47 rumah tidak layak huni.

Acara Pencanangan tersebut langsung dihadiri oleh Gubernur Bali beserta ibu, Ketua Yayasan Bina Kasih Insani selaku sponsor pada kegiatan bedah rumah ini dan tentu saja Bupati Karangasem beserta ibu ikut hadir mendampingi.

Dalam sambutannya Gubernur Bali berharap, kedepannya nanti kegiatan-kegiatan sosial kerjasama dengan pihak swasta harus ditingkatkan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility)

Ada sesuatu hal yang sangat berbeda telah kita temukan pada saat acara tersebut berlangsung, dimana partisipasi masyarakat begitu besar menyambut program bedah rumah tsb. Padahal masyarakat Pucang terkenal agak apatis dengan program-program pemerintah.

Dari anak-anak sampai orang tua rela datang jauh-jauh mendaki medan yang cukup sulit dijangkau hanya karena ingin menyaksikan acara tersebut. Malah gubernur sedikit berkomentar ketika melihat seorang nenek yg ikut hadir pada acara itu,, duduk manis di depan sibuk sendiri dengan snack dan makan siang yang dibagikan oleh panitia. Setiap suap yang masuk dimulutnya terasa begitu nikmat dirasakan. Mungkin saja nenek renta itu,, baru kali ini merasakan makanan yang berbeda dari yang biasanya ia makan.

Disinilah kita harus membuka mata dan hati kita,,, bahwa masih banyak masyarakat di luar sana yang terbelenggu oleh lingkaran setan kemiskinan. Masyarakat yang bahkan hingga akhir usianya belum pernah merasakan kenikmatan dunia, sandang, pangan maupun papan.

Senin, 22 Juni 2009

Go To Palembang. Yuk...k...!!!




Akhirnya pernah juga aq menginjakkan kaki di Kota Empek - empek. Kebetulan ada Undangan dari Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan agar Pemkab Karangasem ikut berpartisipasi pada Acara Festival Sriwijaya dan Sriwijaya Expo 2009.

Bersama dengan rombongan Disperindag dan hadir pula Ibu Bupati dan Ibu Sekda sebagai peninjau pada kegiatan tersebut. Berangkat Senin pagi buta dari Amlapura akhirnya tiba di Palembang ketika menjelang magrib, karena rombongan harus transit dulu di Soekarno Hatta.

Festival Sriwijaya ke-18 dan Sriwijaya Expo 2009 secara resmi dibuka oleh Gubernur Sumatera Selatan Bp H Alex Noerdin pada Hari Selasa, 16 Juni 2009 di KOmpleks Dekranasda Jakabaring Palembang. Kegiatan ini akan berlangsung selama 7 hari dan akan ditutup pada tanggal 23 Juni 2009.

Sriwijaya Expo diikuti oleh 135 stand baik lokal maupun luar kota. Selain mempromosikan produk lokal hadir juga peserta dari Propinsi Sumatera Barat, Bengkulu, Pangkal Pinang, Yogyakarta, Jawa Timur,DKI Jakarta dan Bali. Kabupaten Karangasem merupakan satu-satunya Kabupaten yang mewakili Bali dalam event tersebut.

Menurut Kadisperindag Kab. Karangasem "Ibu Puspa Kumari" ketertarikan mengikuti event ini, karena ingin memperkenalkan berbagai produk kerajinan lokal buatan Karangasem kepada masyarakat Palembang. Karena selama ini Kab. Karangasem lebih sering untuk mengikuti expo yang diadakan di Jakarta.

Stand Kab. Karangasem cukup mendapat perhatian dari pengunjung. Berbagai kerajinan ditampilkan pada acara tersebut seperti kerajinan ate, bokor kau, tenunan, ukiran kayu, makanan ringan khas karangasem seperti kripik nangka, kripik salak, manisan salak hingga ke dodol salak.

Ibu Bupati dan Ibu Sekda yang ikut menjadi Peninjau pada acara tersebut juga ikut turun ke lapangan dan tak segan memberikan masukan mulai dari desain stand bahkan ikut turun tangan merayu pembeli agar berbelanja di Stand Karangasem.