WELCOME TO MOMMY'S TRIPLE BLOG

MENJADI ABDI NEGARA DAN MENJADI SEORANG IBU MEMBUAT HIDUPKU SEMAKIN BERWARNA. PENGALAMAN BERTUGAS DI PROTOKOL SEKALIGUS MENJADI IBU DARI ANAK KEMBAR TIGA MEMBUAT HARI DEMI HARI DALAM HIDUP INI SEAKAN BEGITU BERARTI UNTUK DILUPAKAN.



MUDAH-MUDAHAN BLOG INI MAMPU MENJADI TEMPAT UNTUK BERBAGI IDE BAGI PARA SAHABAT ATAUPUN SEKEDAR SHARING PENGALAMAN BAIK DI BIDANG KEPROTOKOLAN MAUPUN DALAM PERJUANGAN UNTUK MEWUJUDKAN MIMPI MENJADI SEORANG IBU.



Selasa, 04 Februari 2014

Thanks God,,,,akhirnya aku bisa terbebas dari kemalasan menulis yang selama ini menjangkiti. He,,,he,,,setelah disibukkan dengan kelahiran si Triple, bayi kembar tiga dari hasil bayi tabung yang kujalani tahun 2010 lalu, dan setelah masa transisi dari kasubag protokol menjadi Sekcam Kecamatan Karangasem,,, Astungkara aku panjatkan kehadapanmu Hyang Widhi atas nikmat sehat dan rejeki serta kehidupan yang selalu dipenuhi dengan keajaiban. Resolusi di tahun ini,,,,,semoga aku dan keluargaku diberkati kesehatan jasmani dan rohani yang sebaiknya baiknya. Karena di tahun ini aku tersadar betapa mahalnya arti sebuah kesehatan. Dirundung dengan berbagai penyakit yang tidak terdeteksi secara medis,,,membuat aku harus semakin yakin akan kuasa-Mu Tuhan bahwa aku harus menjalani kehidupan ini dengan seimbang antara duniawi dan rohani. Semoga pencarian akan kesembuhan ini akan segera berakhir,,,dan Tuhan akan memberkati aku dan keluarga dengan kesehatan dan kesuksesan baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam jenjang karir yang sedang kutapaki. ASTUNGKARA :)

Rabu, 11 November 2009

PENGUCAPAN SUMPAH/ JANJI PIMPINAN DPRD



Acara pengucapan sumpah janji pimpinan DPRD Kabupaten Karangasem pada hari Kamis, 22 Oktober 2009 merupakan event lima tahunan setelah dilantiknya anggota Dewan yang baru pada 14 Agustus 2009 yang lalu. Wajar saja karena merupakan event lima tahunan, sebagai seorang protokol harus kembali memutar ingatan dan sibuk membongkar arsip-arsip yang ada untuk mendapatkan informasi apa saja agenda dari acara tersebut.

Menjadi wajar jika Protokol Pemda ikut sibuk, turut serta menyukseskan event ini, mengingat keterbatasan pada SDM di Bagian Protokol Sekretariat DPRD seperti ketiadaan kader pembawa acara (announcer) maupun Master of Ceremony. Finally,,, Protokol Pemda akhirnya turun gunung juga……

Setelah sibuk mencari informasi, ternyata Acara Pengucapan Sumpah / Janji Pimpinan DPRD tidak jauh berbeda dengan Pelantikan anggota DPRD antara lain:

1. Pembukaan oleh Pembawa Acara;

2. Kata Pengantar oleh Ketua Sementara DPRD;

3. Pembacaan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang Peresmian Pengangkatan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karangasem Masa Jabatan 2009-2014 oleh Sekretaris Dewan;

4. Pengucapan Sumpah/ Janji Pimpinan DPRD Kabupaten Karangasem dipandu oleh Ketua Pengadilan Negeri Amlapura dan didampingi Rohaniawan, dengan susunan sbb:
a.Pengucapan Sumpah;
b.Penandatanganan Naskah Berita Acara Pengucapan Sumpah. Diawali oleh pejabat yang dilantik, pejabat yang melantik dan rohaniawaan menandatangani Berita Acara sumpah di luar acara; Hal ini mengacu pada Tata Cara dan Skenario Upacara Pelantikan yang disusun oleh Widyaiswara Keprotokolan Badan Diklat Depdagri.
c.Penyerahan Petikan Surat Keputusan Mendagri oleh Ketua Pengadilan;

5. Penyerahan Pimpinan DPRD Kabupaten Karangasem oleh Ketua Sementara DPRD; Karena Ketua Sementara sekaligus terpilih menjadi Ketua DPRD, maka tidak dilakukan acara serah terima palu pimpinan )

6. Prakata Ketua DPRD Kabupaten Karangasem Masa Jabatan 2009-2014 oleh Ketua DPRD;

7. Sambutan Bupati Karangasem;

8. Pembacaan Doa oleh Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Karangasem;

9. Penutupan Rapat Paripurna Istimewa oleh Ketua DPRD;

10. Penyampaian Ucapan Selamat kepada Pimpinan DPRD Kabupaten Karangasem Masa Jabatan 2009-2014 yang diawali oleh Bupati dan Wakil Bupati Karangasem,Ketua Pengadilan, Muspida dan para anggota dewan serta undangan sekalian.

Ketentuan Pakaian pada acara tersebut ditetapkan sebagai berikut: bagi undangan Sipil menggunakan pakaian PSL/ Fulldress dengan peci, undangan TNI/ POLRI menggunakan PDU IV. Karena keterbatan ruangan maka pada acara Pengucapan Sumpah kali ini Undangan tidak mencantumkan bersama Istri. Jika dicantumkan bersama Istri mungkin saja acara akan terlihat lebih semarak, mengingat tampilan para istri anggota dewan yang terhormat terlihat begitu menarik dengan balutan Busana Nasional.

Rabu, 21 Oktober 2009

MENYONGSONG PERINGATAN SUMPAH PEMUDA DI KABUPATEN KARANGASEM



Apa saja yang harus dipersiapkan oleh Sub Bagian Protokol untuk memperingati Hari Besar Nasional Sumpah Pemuda ?

A. Sumpah Pemuda ditetapkan sebagai Hari Besar Nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI No 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959. Hari-hari Besar Nasional wajib diperingati oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia sebagai upaya untuk menanamkan kesadaran terhadap nilai-nilai sejarah perjuangan Bangsa agar dapat memperkuat kepribadian, mempertebal rasa harga diri bangsa dan kebanggaan nasional serta memperkokoh jiwa persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dalam rangka mewujudkan dan memupuk semangat dan jiwa kebangsaan menuju ketahanan nasional yang ampuh. Dan untuk memperingati Hari Besar Nasional tersebut diselenggarakan Upacara Bendera secara sentral yang dipimpin oleh Kepala Daerah.

Meskipun Inpres No 14 tahun 1981 tentang Penyelenggaraan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih telah dicabut, akan tetapi sebagai Pedoman dalam penyelenggaraan Upacara Bendera untuk memperingati Hari-Hari Besar Nasional diterbitkan Pedoman/ Juklak oleh Menteri/ Departemen yang bersangkutan. Dan untuk peringatan Hari Sumpah Pemuda, Buku Pedoman yang memuat tentang pelaksanaan peringatannya diterbitkan oleh Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga.

B. Kelengkapan dan Perlengkapan Upacara

a. Kelengkapan Upacara adalah para pejabat termasuk pelaku dan petugas dalam suatu Upacara antara lain :
1. Perwira Upacara sebagai Penanggung jawab upacara; di Kabupaten Karangasem biasanya Ketua Panitia yang ditunjuk sebagai Perwira Upacara seperti Asisten I dengan cadangan Kepala Bakesbang Linmas selaku wakil Ketua.
2. Komandan Upacara selaku pemimpin upacara biasanya kita melibatkan peran KNPI sebagai Komandan Upacara dan Komandan Kompi.
3. Pembaca UUD 1945 dan Pembaca Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia dan kita tetap melibatkan organisasi pemuda seperti KNPI, P2M, dll.
4. Pembaca Doa dengan melibatkan petugas dari Departemen Agama;
5. Kelompok Pengibar Bendera dan Kelompok Barisan Bhineka Tunggal Ika melibatkan Paskibra tahun 2009 dan Perwakilan siswa dari SMA di Kecamatan Karangasem sehinggga membentuk Barisan 33 pasang yang menggambarkan jumlah Propinsi di Indonesia;
6. Kelompok Paduan Suara persembahan Para Guru dan PNS di Lingkungan Pemkab Karangasem;
7. Sedangkan Korp Musik (Korsik) melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja.


b. Perlengkapan Upacara merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan logistik dan peralatan upacara seperti : spanduk biasanya menggunakan Tema pada Buku Pedoman , Tenda, Kursi : jangan lupa untuk mempersiapkan siapa saja tamu yang harus duduk di kursi VIP dan undangan bukan VIP.

Biasanya yang masuk dalam Daftar VIP pada Undangan kami antara lain : Bupati , Wabup, Ketua DPRD, Dandim, Kapolres, Ketua Pengadilan, Kejaksaan, Wakil Ketua DPRD I dan II, Kasdim, Wakapolres , Sekda dan Ketua LVRI semuanya beserta Ibu.

Jangan lupa persiapan lainnya seperti Bendera Kebangsaan Sang Merah Putih atau Sang Merah Putih (jangan salah nyebut ya). Karena sebutan ini telah ditetapkan berdasarkan Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1958 dan pasal 35 UUD 1945.

C. Langkah-Langkah Persiapan. Apa saja yang harus kita persiapkan meliputi :

1. Menyusun Acara ( Tetap berpedoman pada Buku Pedoman Pelaksanaan dari Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga ) dengan susunan Acara sebagai berikut:
a. Penghormatan umum kepada Pembina Upacara dipimpin oleh pemimpin Upacara;
b. Laporan Pemimpin upacara kepada Pembina Upacara;
c. Pengibaran Sang merah Putih diiringi lagu kebangsaan ”Indonesia Raya”;
d. Mengheningkan Cipta dipimpin oleh Pembina Upacara;
e. Pembacaan Teks Pancasila oleh Pembina Upacara diikuti oleh seluruh peserta Upacara;
f. Pembacaan Teks pembukaan UUD 1945 oleh petugas;
g. Pembacaan Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928 oleh Petugas;
h. Menyanyikan lagu ”Satu Nusa Satu Bangsa”;
i. Amanat Pembina Upacara
j. Menyanyikan lagu ”Bangun Pemudi Pemdua”;
k. Pembacaan Doa;
l. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara;
m. Penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin Pemimpin Upacara
n. Upacara selesai.

2. Membuat Tata Ruang/ Lay Out, Menyusun Tata Tempat, Membuat Juklak Upacara, Uraian Pembawa Acara, Kegiatan dan Keterangan Pelaksanaan, Menetapkan Jenis Pakaian, dan Peserta Upacara yang terangkup di dalam Rencana Upacara. Jangan lupa untuk mempersiapkan Undangan.

Dalam penggunaan Jenis Pakaian kita mengacu pada pasal 22 Peraturan Pemerintah RI No 62 Tahun 1990 tentang Tata Ketentuan Protokol mengenai Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan bahwa dalam pemakaian pakaian dalam suatu upacara disesuaikan menurut jenis upacara kenegaraan atau acara resmi.

Pada Acara Kenegaraan digunakan Pakaian Sipil Lengkap (PSL), Pakaian Dinas Upacara (PDU) atau Pakaian Nasional. Sedangkan pada Acara Resmi digunakan Pakaian Sipil Harian (PSH) atau Pakaian Seragam KORPRI atau seragam lainnya yang telah ditentukan.

Untuk menentukan jenis pakaian untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda di Kabupaten Karangasem selain mengacu pada aturan yang ada kita juga tetap berpedoman pada kebiasaan atau custom yang berlaku di Protokol Propinsi sehingga untuk Undangan Sipil menggunakan PSR dengan Peci Hitam. Undangan TNI dan POLRI menggunakan PDU IV. Undangan Ibu-Ibu menggunakan Pakaian Organisasi. Sedangkan Peserta Upacara dari Unsur PNS menggunakan Pakaian KORPRI dan Hansip dibagi menurut instansinya.

Catatan : tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian dari kita baik muda maupun tua menganggap bahwa Upacara Bendera merupakan kegiatan yang melelahkan, monoton dan membosankan. Tapi sebaliknya jika telah mengerti dan memahami apa esensi di balik peringatan itu, maka satu jam waktu yang kita korbankan untuk berdiri bukan lagi menjadi waktu yang membosankan.
Lihatlah mereka para veteran tua yang masih bersemangat untuk selalu menghadiri Undangan Upacara di Setiap Hari Besar Nasional. Mungkin saja disaat Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan Titik-Titik Air Mata Menghiasi Sudut Matanya.

Jadi besyukurlah jika kita saat ini hanya diminta satu jam saja berdiri kepanasan untuk mengenang jasa-jasa mereka,,,,,,,,,,,,,,,,,



Selasa, 15 September 2009

Haru Biru IPDN



Tak terasa enam tahun sudah aq tak menginjakkan kaki di Kampus Biru Lembah Manglayang. Dan pada jumat 11 September kenangan masa lampau itu seakan terulang kembali. Ketika menyaksikan betapa membanggakannya acara wisuda dan pengukuhan para Pamong Praja Muda Institut Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri.

Tapi di tengah kebanggaan itu,, sedikit terselip rasa kecewa di hatiku. Kenapa Pamong Praja Muda tidak lagi diWisuda oleh Mendagri dan kenapa Presiden tidak pernah mau lagi menginjakkan kaki di IPDN untuk mengukuhkan Pamong Praja Muda??? Masih teringat akan enam tahun yang lalu,,, betapa bangganya aq bisa berjabat tangan dengan seorang Menteri Dalam Negeri dan Presiden Republik Indonesia kala itu. Sebuah mimpi yang tak pernah kubayangkan sebelumnya.

IPDN...wajahmu memang tak banyak berubah. Kampus nan megah,, berdiri tegak mendobrak kesunyian Jatingor. Tak kan pernah bosan aq tuk selalu memandangi wajahmu oh IPDN...tapi aq msh belum terbiasa dengan tulisan besar di depan kampus itu........

IPDN...IPDN....semoga engkau abadi...Semoga kenangan ini masih akan terulang lagi hingga sepuluh bahkan seratus tahun lagi. Semoga............

Minggu, 30 Agustus 2009

ISU DI BALIK PENGUKUHAN FORUM SEKAR



Minggu, tanggal 30 Agustus 2009 Pura Jagatnatha Karangasem menjadi saksi telah dikukuhkannya pengurus baru Forum Sekar masa bhakti 2009-2013. Siapa sich Forum Sekar,,,kenapa repot2 harus dikukuhkan???

Forum Sekar merupakan Forum Pasemetonan (Persaudaraan) Karangasem sebagai wadah bagi warga perantauan yang berasal dari Kabupaten Karangasem. Kelahiran Forum ini diawali oleh idealisme untuk ikut membangun Karangasem yang sampai dengan saat ini masih menyandang status sebagai satu-satunya Kabupaten Tertinggal di Propinsi Bali. Forum Sekar sebagai organisasi independen non partisan diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap kebijakan pemerintah dalam menjalankan pembangunan agar dapat berjalan sesuai koridor hukum yang berlaku.

Forum ini beranggotan para cerdik pandai perantauan asal Karangasem yang telah sukses di bidangnya masing-masing. Sebagian besar merupakan tenaga pendidik pada lembaga-lembaga pendidikan ternama di Bali. Jadi tidak ada salahnya jika niat baik mereka direspon dengan baik oleh Pemkab.

So,,, kenapa acara pengukuhan kemaren disertai isu2 yang tidak bertanggung jawab??? Forum Sekar sudah masuk ke dalam Zone Politis??? Is it true???

Tidak ada yang salah dengan keberadaan Forum Sekar. Mungkin saja isu itu muncul karena tahun depan Karangasem akan mengadakan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah. Kenapa baru sekarang keberadaan Forum ini harus diperdebatkan. Seharusnya kita bisa berfikir secara jernih,,, dan seharusnya kita berterimakasih. Siapa yang akan membangun Karangasem jika bukan orang kita sendiri??? SDM Karangasem dengan kualitas pendidikan yang mumpuni sampai dengan saat ini masih bisa dihitung dengan jari. Meskipun ada,,, hampir sebagian mengabdikan dirinya di luar Kabupaten Karangasem.

Wajar jika Bupati Karangasem I Wayan Geredeg,,,sangat antusias mengandeng forum ini guna mengawal pembangunan di tengah-tengah himpitan permasalahan yang dihadapi seperti kemiskinan, keterbatasan infrastruktur khususnya air bersih, keterbatan fiskal dan lain sebagainya. Kenapa kita harus alergi dengan solusi-solusi yang ditawakan oleh Forum Sekar??? Hanya orang yang ilmunya terbataslah yang apreori memandang semua ini. Terlalu teoritiskah solusi mereka??? Kalau tidak mengacu pada teori,,, apakah suatu masalah bisa dipecahkan hanya dengan mimpi dan omong kosong belaka????

Inilah Pola Pikir orang-orang yang tidak memahami arti penting keilmuan. Panjangnya gelar SDM pegawai di jajaran Pemkab Karangasem tidaklah menjamin bahwa cara berfikir mereka telah sesuai dengan status pendidikan yang telah diraihnya. Apa yang salah??? Manusianya yang salah ataukah banyaknya lembaga pendidikan yang menawarkan gelar secara instan???

Open your heart,,, and open your mind.... Solusi tanpa didasari Teori sama saja itu omong kosong belaka !!!!. So start from now… Janganlah terlalu Alergi dengan Teori. Berikanlah kesempatan kepada Forum Sekar untuk memberikan karyanya… Mari Kita hargai Buah Pemikiran Orang-Orang yang Masih Peduli dengan Keberadaan Kabupaten yang selama ini sering dilupakan orang.

Selasa, 30 Juni 2009

Bedah Rumah Di Dusun Pucang, Kubu



Seorang pemimpin harus memiliki rasa kepekaan dan kepedulian sosial yang tinggi terhadap kondisi masyarakat yang ia pimpin. Dan hal ini telah ditunjukkan oleh kepemimpinan Bp Mangku Pastika Gubernur Bali dan Bp I Wayan Geredeg Bupati Karangasem.

Berkat komunikasi yang telah terjalin dengan baik antara pemerintah kabupaten, propinsi dan pengusaha swasta maupun BUMD akhirnya pada hari Minggu, 28 Juni, di dusun Pucang, Desa Ban, Kecamatan Kubu telah dicanangkan program bedah rumah, dengan sasaran 47 rumah tidak layak huni.

Acara Pencanangan tersebut langsung dihadiri oleh Gubernur Bali beserta ibu, Ketua Yayasan Bina Kasih Insani selaku sponsor pada kegiatan bedah rumah ini dan tentu saja Bupati Karangasem beserta ibu ikut hadir mendampingi.

Dalam sambutannya Gubernur Bali berharap, kedepannya nanti kegiatan-kegiatan sosial kerjasama dengan pihak swasta harus ditingkatkan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility)

Ada sesuatu hal yang sangat berbeda telah kita temukan pada saat acara tersebut berlangsung, dimana partisipasi masyarakat begitu besar menyambut program bedah rumah tsb. Padahal masyarakat Pucang terkenal agak apatis dengan program-program pemerintah.

Dari anak-anak sampai orang tua rela datang jauh-jauh mendaki medan yang cukup sulit dijangkau hanya karena ingin menyaksikan acara tersebut. Malah gubernur sedikit berkomentar ketika melihat seorang nenek yg ikut hadir pada acara itu,, duduk manis di depan sibuk sendiri dengan snack dan makan siang yang dibagikan oleh panitia. Setiap suap yang masuk dimulutnya terasa begitu nikmat dirasakan. Mungkin saja nenek renta itu,, baru kali ini merasakan makanan yang berbeda dari yang biasanya ia makan.

Disinilah kita harus membuka mata dan hati kita,,, bahwa masih banyak masyarakat di luar sana yang terbelenggu oleh lingkaran setan kemiskinan. Masyarakat yang bahkan hingga akhir usianya belum pernah merasakan kenikmatan dunia, sandang, pangan maupun papan.

Senin, 22 Juni 2009

Go To Palembang. Yuk...k...!!!




Akhirnya pernah juga aq menginjakkan kaki di Kota Empek - empek. Kebetulan ada Undangan dari Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan agar Pemkab Karangasem ikut berpartisipasi pada Acara Festival Sriwijaya dan Sriwijaya Expo 2009.

Bersama dengan rombongan Disperindag dan hadir pula Ibu Bupati dan Ibu Sekda sebagai peninjau pada kegiatan tersebut. Berangkat Senin pagi buta dari Amlapura akhirnya tiba di Palembang ketika menjelang magrib, karena rombongan harus transit dulu di Soekarno Hatta.

Festival Sriwijaya ke-18 dan Sriwijaya Expo 2009 secara resmi dibuka oleh Gubernur Sumatera Selatan Bp H Alex Noerdin pada Hari Selasa, 16 Juni 2009 di KOmpleks Dekranasda Jakabaring Palembang. Kegiatan ini akan berlangsung selama 7 hari dan akan ditutup pada tanggal 23 Juni 2009.

Sriwijaya Expo diikuti oleh 135 stand baik lokal maupun luar kota. Selain mempromosikan produk lokal hadir juga peserta dari Propinsi Sumatera Barat, Bengkulu, Pangkal Pinang, Yogyakarta, Jawa Timur,DKI Jakarta dan Bali. Kabupaten Karangasem merupakan satu-satunya Kabupaten yang mewakili Bali dalam event tersebut.

Menurut Kadisperindag Kab. Karangasem "Ibu Puspa Kumari" ketertarikan mengikuti event ini, karena ingin memperkenalkan berbagai produk kerajinan lokal buatan Karangasem kepada masyarakat Palembang. Karena selama ini Kab. Karangasem lebih sering untuk mengikuti expo yang diadakan di Jakarta.

Stand Kab. Karangasem cukup mendapat perhatian dari pengunjung. Berbagai kerajinan ditampilkan pada acara tersebut seperti kerajinan ate, bokor kau, tenunan, ukiran kayu, makanan ringan khas karangasem seperti kripik nangka, kripik salak, manisan salak hingga ke dodol salak.

Ibu Bupati dan Ibu Sekda yang ikut menjadi Peninjau pada acara tersebut juga ikut turun ke lapangan dan tak segan memberikan masukan mulai dari desain stand bahkan ikut turun tangan merayu pembeli agar berbelanja di Stand Karangasem.